Laman

m Days Event

m Days Event

Jumat, 14 Oktober 2011

Distributor Resmi Vs Importir Umum, Apa Bedanya?


Pertumbuhan ekonomi mendorong kenaikan permintaan mobil baru. Pada saat ini, mobil baru tidak hanya dijual digerai distributor resmi, tetapi juga importir umum. Apa perbedaan dari keduanya?



Distributor resmi, atau authorized distributor (AD) adalah perusahaan yang menguasai hak eksklusif untuk mendistribusikan mobil bermerk tertentu dari produsen. Contoh distributor resmi di Indonesia adalah PT Nissan Motor Indonesia, yang mendistribusikan mobil produksi Nissan Motor Co Ltd.

Berbeda daripada distributor resmi, yang hanya memasarkan mobil bermerek tertentu, importir umum bebas menjual mobil bermerek apa pun. Importir umum menjual mobil di gerai dengan mengimpor mobil tersebut dari negara produsen.

Jangkauan Layanan

Di Indonesia, sebagian besar produsen mobil, terutama para produsen Jepang, telah memiliki distributor resmi. Para distributor resmi tersebut umumnya merupakan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki jangkauan layanan luas.

Sebaliknya, importir umum umumnya adalah perusahaan-perusahaan berskala kecil hingga menengah. Karena itu, jangkauan layanan importir umum menjadi terbatas. Namun demikian, importir umum memiliki populasi jauh lebih banyak daripada distributor resmi.

Gerai Mobil

Dengan dukungan permodalan besar, distributor resmi mampu membuka showroom yang mewah dan berkelas untuk membangun citra professional. Lebih dari itu, distributor resmi juga melengkapi ruang pamer dengan berbagai fasilitas pendukung untuk meningkatkan kenyamanan konsumen yang berkunjung.

Di sisi lain, importir umum umumnya memiliki dukungan permodalan terbatas. Karena itu, importir umum cenderung membangun ruang pamer yang lebih kecil, dengan fasilitas lebih sedikit daripada ruang pamer distributor resmi.

Test Drive

Karena keterbatasan modal pula, sebagian besar importir umum tidak menawarkan test drive kepada konsumen. Di pihak lain, distributor resmi mampu menyediakan kendaraan khusus test drive sehingga konsumen bisa mencicipi langsung mobil yang hendak dibeli.

Tidak mengherankan, distributor resmi umumnya hanya menjual mobil rakitan atau complete knock-down (CKD). Di lain pihak, importir umum lebih banyak menjual mobil-mobil CBU (completely built up) yang diimpor langsung dari negara-negara maju.
Garansi dan Servis

Distributor resmi dan importir umum sama-sama memberikan garansi untuk mobil yang mereka jual. Namun begitu, cakupan dan rentang waktu garansi yang diberikan distributor resmi dan importir umum umumnya tidak sama.

Sebab, distributor resmi mampu memberikan garansi untuk lebih banyak suku cadang dengan jangka waktu lebih lama daripada importir umum. Tapi terlepas dari berbagai perbedaan itu, distributor resmi dan importir umum memiliki sebuah kesamaan, yaitu pada layanan servis kendaraan.

Sebagian besar distributor resmi dan importir umum menggratiskan ongkos servis kendaraan untuk jangka waktu tertentu. Umumnya adalah pada tahun pertama setelah kendaraan dibeli. Akan tetapi, konsumen tetap harus membayar untuk penggantian oli, filter, kampas rem, dan perlengkapan lain.

Harga

Distributor resmi pada umumnya menjual mobil yang berharga lebih murah karena mobil itu dirakit di pasar lokal. Sebaliknya, importir umum menjual mobil yang diimpor utuh dan dikenai pajak sangat tinggi sehingga harga mobil menjadi sangat mahal.

Jenis Mobil

Distributor resmi dibentuk untuk melayani masyarakat umum. Karena itu, distributor resmi menjual jenis-jenis mobil yang diproduksi secara massal. Sebaliknya, importir umum umumnya hadir untuk melayani pasar eksklusif mobil mewah.

Pilihan Mobil

Distributor resmi dan importir umum umumnya membidik ceruk pasar berbeda. Karena itu, distributor resmi dan importir umum menawarkan pilihan mobil berbeda. Namun demikian, tidak jarang pula distributor resmi dan importir umum menjual mobil yang sama.

Ketersediaan Suku Cadang

Distributor resmi memiliki kewajiban untuk menyediakan suku cadang mobil, bahkan ketika mobil tersebut tidak diproduksi lagi. Karena itu, distributor resmi umumnya masih menjual suku cadang mobil yang sudah berusia 20 tahun.

Di pihak lain, sebagian besar importir umum tidak memberikan dukungan purnajual semacam itu. Alhasil, konsumen kerap harus bekerja keras memburu suku cadang dari sumber lain apabila importir umum tidak menyediakannya lagi.


Copas: carmall.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar